NISTA
Cah’ya terang kini terkatub badai kegelapan
Namun, kuhanya terduduk tertindas kepedihan
Kekerasan mewarnai gejolak aurah jiwa
Yang menjadi kepuasan batin belaka
Tapi……..
Pantaskah Nista itu menaungi jiwa-jiwa?
Cacat-cacat cela masuk lewat perbuatan nista
Merobek suara tangisan hati
Dan aku……..
Terdiam terselimuti dunia keji
Seberapa besarkah kemurahan hatimu?
Dunia keji mengatup tertunduk lesu
Tatapan wajah memandang ke arahku
Mengeram dendam, melahirkan nista
Mampukah aku menahan sakitku?
Dendam……
Dengki…….
Nista…….
Bukanlah kehidupan semata
Gery Valens Rejendi
Probatorium A 2007/2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar